Tuesday, March 3, 2015

Erson dan Rotavirus

#Latepost.

Sebenarnya kejadian ini sudah cukup lama sekitar di bulan Oktober, tetapi baru-baru ini ada anak temen yang mengalami hal yang sama dengan gejala yang erson alami.

Dua hari erson mencret-mencret, awalnya masih berampas, setelah baca-baca masih agak tenang karena masih berampas dan anaknya masih heboh ketawa-ketawa dan masih mau ASIP dan makannya jugak masih banyak. 
Hari ketiga, mulai muntah-muntah baru kena nipple dah muntah. Mulai di bawa ke dokter, di kasih obat yang mengandung ZINC dan semacam oralit, tapi muntahnya makin parah, sorenya, mata udah mulai cekung :( 

Sore itu juga Erson masuk IGD dan harus langsung di opname.

Sedih banget liat anak gendut satu itu lemes dan harus di infus, padahal biasanya selalu heboh dan gak mau diem. 

Hari 1 di RS frekuensi BAB nya masih tinggi, frekuensi muntahnya juga. bisa sampai 10 kali dan tanpa ampas, beruntungnya dapet dokter yang baik, erson belom di kasih antibiotik sampai hasil lab keluar.

Yang paling saya takutkan adalah dia dehidrasi, soalnya minum udah ga mau, ASI jugak sama. Momen yang paling menyeramkan adalah saat dia di ambil darah, darahnya susah ngalir karena dehidrasi, shock banget dan takut kenapa-kenapa, dah pengen mewek hiks.

Setelah sample feses di ambil, dan hasilnya keluar, ternyata Erson kena rotavirus, yang seharusnya saat usia 2 bulan dia dapat imunisasi rotavirus.


Jadi sebenarnya, apa sih Rotavirus itu?

Menurut Parenting.co.id Rotavirus itu adalah penyakit menular dan menyerang tanpa ‘aba-aba’ dan cukup berbahaya terutama pada bayi. Bahkan di Australia, penyakit ini menjadi penyebab utama bayi-bayi harus dirawat inap. Tanpa penanganan serius, bayi di bawah enam bulan bisa meninggal.

Lalu apa gejalanya?

Biasanya, infeksi yang disebabkan rotavirus gastroenteritis menyebabkan demam, muntah-muntah, sakit perut dan diare encer yang berkepanjangan. Pada kasus yang berat, seorang anak dapat mengalami hingga 20 kali muntah dan diare di hari yang sama. Keadaan ini dapat berlangsung antara 3-9 hari.

muntah dan diare menyebabkan tubuh kekurangan cairan sangat cepat dan membahayakan balita dehidrasi parah. Pertanda dehidrasi antara lain badan lemah, susah bernafas, sulit minum, tangan dan kaki menjadi dingin dan menangis tanpa air mata.

Nah, menurut jadwal imunisasi rekomendasi IDAI 2012, rotavirus diberikan pada bayi sebanyak 3 kali, yaitu pada usia 2, 4 dan 6 bulan. Jadwal pemberian imunisasi rotavirus juga disesuaikan dengan jenis (merek) imunisasi rotavirus yang diberikan.

Imunisasi inilah yang miss di berikan ke Erson :(

Untungnya saya cepat membawa dia ke RS, jadi dehidrasinya masih tingkat 1 :D

Tanda dehidrasi pada anak

Hari ke- 2 dia udah bisa bercanda dan ketawa-ketawa lagi, meski frekuensi BAB nya masih 6x sehari :D


Semoga anak gendut mama sehat terus ya, semoga infonya bermanfaat :)




8 comments:

  1. kasihan ya mak kalau lihat bayi sakit, apalagi kalau kena rotavirus, khawatir dehidrasi.. untuk mak tika sigap... sehat2 terus ya baby.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, apalagi pas di infus :(
      Amin makasii mak :)

      Delete
  2. Faktor penyebab rotavirus apa mak? Mksde nya faktor pembawa virus apa? Baru tau soalnya...biasanya kan klo muntah ma diare diagnosa terdekat muntaber

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kata dokternya sih karena ada yg kena jg d lingkungan rumah atau dari mainan dan benda2 yg kebetulan erson lg mau tumbuh gigi lagi waktu itu, mungkin aku lg meleng trs dia gigit2in sesuatu gt, gejalanya emang percis kayak muntaber mak :(

      Delete
  3. walah, seram juga ya kalau ada penyakit menyerang tanpa aba-aba :|

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya ujug2 diare, muntah, dan langsung dehidrasi :(

      Delete
  4. Kasian yah kalo liat dede bayi sakit huhuhu
    Dede bayinya lucuuuuu uwuwuuwuw
    Salam kenal mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Salam kenal jugak mba Dewi..
      iya kasian klo lg sakit :(

      Delete