Mesjid Agung Bandung

Masjid Agung Bandung adalah salh satu 'Historical Spot' yang harus dilestarikan, sekurang-kurangnya telah mengalami perombakan dan perubahan bentuklebih dari 5x. Sebagai sebuah keharusan dalam setiap pusat kota tradisional, bangunan Masjid Agung bergaya modern ini aslinya dibangun tahun 1812, berupa sebuah bangunan bambu beratapkan rumbia. Setelah kebakaran besar tahun 1825, masjid ini kemudian berangsur angsur diperbaiki dengan menggunakan kayu dan kemudian tembok sebagai bahan utama
tetapi masih banyak opini yang berkembang, bahwa pembangunan yang terjadi di kota bandung ini tidak terlalu memandang nilai estetika dan historical, padahal bentuk Mesjid agung masih dapat di pertahankan seperti dulu jika memang pemda benar2 mau melestarikan beberapa Historical Spot di Bandung ini.





Gambar1 (Sumber: Haryoto Kunto) Mesjid Agung Bandung untuk pertama kalinya terekam dalam sebuah litho pelukis Inggris W. Spreat yang dibuat pada tahun 1852. Tampak atap masjid ”bale nyungcung”.


Gambar2 (Sumber : KITLV Leiden) mesjid agung setelah mengalami perombakan pertama..taun 1875



Gambar3 ((Sumber: Haryoto Kunto) Masjid Agung Bandung pada foto tahun 1935. Terjadi perubahan pada atap yang semakin menjulang dan adanya penambahan menara kembar di depan masjid.


Gambar4 (Sumber: Haryoto Kunto) Masjid Agung Bandung pada tahun 1955, sesaat sebelum diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika. Di sini terjadi perubahan besar-besaran, dari atap bale nyungcung ke atap kubah.


Gambar 5. (Sumber ;Haryoto Kunto) asjid Agung Bandung pada penampilan di tahun 1974. Terjadi renovasi lagi secara besar-besaran


n finally, ini lah mesjid agung yang sekarang kita lihat...