'' Gadis itu tetap menerawang melihat langit, dia berada di persimpangan. Dia tak bisa membohongi hatinya, kenyamanan itu dia dapatkan justru bukan dari kekasih nya, tapi pria lain hadir, ikut mencelupkan kuas dan melukis hari nya.
Dia ingin mengakhiri semuanya, tapi semakin ia menghindar, semakin jauh ia terjerumus. Semakin kuat ia mencoba keluar, semakin dalam ia terperangkap. Terperangkap dalam egonya, terperangakap dalam dilema yang ia ciptakan sendiri sebuah lingkaran yang tak bisa dia putuskan.
cinta itu memang ga sopan hadir tanpa permisi dan tak jarang pergi meninggalkan jejak kotor.
pria ini terasa hadir d saat yang tepat, dan perselingkuhan ini pun terasa begitu tepat. Tapi apa benar semua yang ia lakukan ini benar?
Menyakiti kekasihnya demi ego nya? Demi sebuah nama kebahagian yang saat ini dia rasa mulai hadir.
Sang pria pun dengan ego nya tetap mempertahankan sang gadis, meski ia tahu sang gadis telah memiliki kekasih. Karena dia yakin gadis ini adalah belahan hatinya, karena dia yakin gadis adalah kebahagiaan nya, dia tak perduli harus menahan sakit, saat membayangkan gadis itu berada dalam pelukan kekasihnya, meski ia tahu kemungkinan memiliki sang gadis seutuhnya semakin kecil, dan ia harus siap kehilangan sang gadis kapan saja, dan pada waktunya nanti ia akan siap tapi saat ini dia bertahan karena keyakinan nya dan karena ia tahu, kebahagiaan nya saat ini adalah gadis.
Sang kekasih, merasakan hal yang bebeda dari sang gadis, sms mulai jarang muncul, kata sayang pun tak lagi dia dengar, berbagai usaha ia lakukan untuk meraih kembali sang gadis. Tapi ia yakin yang terbaik selalu datang apapun itu ia harus siap, karena ternyata semakin ia mencoba bangkit dan mengobati dirinya semakin ia merasa di tikam. Sang gadis benar2 bukan milik nya lagi. Dan ia tahu ia pun harus pergi. Karena yang ia tahu ia ingin sang gadis bahagia, bahagia gadis adalah bahagia dia.
Sang gadis tetap berada dalam keabu2an nya, tidak bisa memilih antara kekasih atau sang pria, dia tetap menerawang langit mencoba mencari jawaban''.
No comments:
Post a Comment