Tuesday, January 24, 2017

STOP BULLY ANAK KECIL



Orang tuanya yang salah kok anaknya yang di Bully?

Memang ada yang tega membully atau ngata-ngatain anak kecil?
Bagi kamu yang sering instagram-an hal ini udah sering terjadi. Seperti menghina Shafeea anaknya Mulan Jameela, bahkan si baby yang baru lahir pun tak luput dari hinaan. 
Dan yang terbaru adalah pembulian (LAGI) pada anaknya Uus sang komika. Karena dianggap telah menghina Ulama. Lalu, kenapa bapaknya saja yang di bully, jangan bawa-bawa anaknya.








Saya tidak membela dengan semua kelakuan orang-orang yang memang menyalahi aturan baik agama ataupun sosial. Tapi, menghina anak kecil itu sangat tidak dapat diterima oleh akal sehat. 
Apakah Anda merasa lebih baik dengan menghina anak kecil?
Apakah Anda merasa menjadi orang hebat dan calon surga ketika menyebutkan muka anak kecil itu aneh atau seperti alien? 
Atau apakah karena perbuatan salah dari orang tua, serta merta si anak mewarisi hal yang salah juga?
Tak ada anak haram bukan, anak selalu lahir penuh kesucian. Lalu kenapa Anda yang sudah mengenal dosa menghujat anak yang suci?

Menghina fisik anak pun rasanya kurang etis, eh,. menghina fisik siapapun enggak etis sih sebenarnya. Bayangkan jika Anda baru melahirkan, lalu dengan enteng ada yang bilang, 
'Ih, kok anaknya mirip alien, ya?". Apa gak pengen nonjok mukanya?

Seperti yang pernah saya tulis di post mengenai baby blues ( Baca: Terbelenggu kabut Baby Blues). Ibu baru melahirkan itu sensitif, dan sangat berbahaya kalau udah kena baby blues apalagi jika sampai postpartum depression. 

Terus, jika Anda tidak menyukai orang tuanya, lalu mengapa Anda menghina anaknya? Mengapa dengan entengnya jari Anda mengetik kata-kata yang sangat tajam itu? 
Kemana larinya rasa kemanusiaan?
atau orang-orang tersebut merasa aman karena tidak berhadapan langsung dan berlindung di balik akunnya, malah akunya juga kadang bodong dan masih telur. 

Dan dampak buruknya adalah orang yang dibully masal ini bisa saja menjadi depresi, liat anak Mulan dari pernikahan sebelumnya, yang tiba-tiba mengamuk di instagramnya, dan mempertanyakan mengapa ia di bully, salah dia apa, dan dia sering merasa sedih, dia sering menangis walau mencoba untuk bersabar, lalu apa tanggapan yang membully

"Halaaaahhh...sama kayak ibunya, dramaaa aja," (Source: dari sini)

Tak hanya anak public figure, ingatkan, anak yang dulu pernah melaporkan gurunya yang karena mencubit? Nah, iya anak itu dihina, dan instagramnya banjir cacian dan makian betapa banyaknya kata-kata kotor tertulis oleh 'penjahat keyboard' ini. Apa tak ada cara lain untuk mendidik dan memberikan efek jera. Apa harus dengan menghina?

Dan efek dari hinaan itu bukan receh, lho. Bisa sangat berbahaya malah. Dan Anda puas jika hidup orang lain hancur, atau malah mau bilang?
"Halah, lemah lo, baru digituin aja bunuh diri". 

Efek buruk bullying

Sebenarnya budaya bully membully ini sudah ada sejak jaman sekolah ya, pernah menonton film Ekskul? Film mengenai pembullyan di sekolah, yang endingnya dramatis, dan saya sampe mewek-mewek. Haha

Dan banyak yang menyangkal hal ini, entahlah, karena biasanya yang membully itu merasa paling berkuasa, padahal biasanya mereka memiliki jiwa-jiwa yang kesepian.

Nah, jadi tolong stop membully anak kecil, kenapa kita tidak bisa menegur secara sopan, menegur secara baik-baik. Atau kenapa sih harus mencampuri urusan orang lain?

kan kita juga gak suka urusan kita di campur adukan?

Please...mari hidup lebih harmonis, seharmonis tukeran tersti dan saling memuji di Friendster :)


2 comments:

  1. aku prihatin bgd sm yg begini2, la wong yg bikin kasus ortunya, eee anaknya jg kenak,
    iyup, setuju, stop bully anak kecil

    ReplyDelete