Tuesday, October 6, 2015




Erson Falah Alcantara, sejak usia 3 bulan sudah saya tinggal bekerja dan dititip di tempat tante. Setiap pagi, saya selalu mencium dan pamit akan pergi kantor, dan gak lupa selalu mengucapkan "Assalamualaikum" sebelum pergi.

Seiring pertumbuhanya, ia makin mengerti kalau pagi saya harus pergi untuk bekerja. Hanya saja, makin besar ia makin sulit untuk melepas saya, ada saja tingkahnya yang membuat saya harus tinggal beberapa menit, entah itu gak mau turun dari gendongan, tak berhenti mencium saya, atau malah menangis gak mau di tinggal. 

Usia 18 m, Erson sudah bisa mengucapkan beberapa kata, hanya dia belum bisa merangkai kata menjadi sebuah kalimat. Tapi sudah mulai copycat. Apa yang kita ucapkan sering ia tiru meski hanya suku kata terakhir. Saya juga sering mengajarinya kosakata baru. 

Namun ketika ia diajarkan untuk mengucapkan "Assalamualaikum" dia selalu menolak untuk mengucapkannya. Ia akan teriak dengan bilang "..NDA!!" atau ia akan memeluk saya erat seolah gak ingin di tinggalkan. 

Saya masih belum menyerah, agak gemes juga kenapa ia sulit mengucapkan Assalamualaikum. Tapi, ia semakin menolak bahkan kadang menangis.

Mungkin, dalam benaknya, "Assalamualaikum" merupakan kalimat perpisahan atau tanda bahwa ia akan di tinggal. Karena tak hanya saya, kakek-nya pun selalu mengucapkan hal yang sama ketika menutup telepon. 

Maka saya mulai menjelaskan, kenapa saya harus pergi kerja, kenapa ayahnya juga harus pergi kerja dengan waktu yang cukup lama, kenapa kake-nya juga harus menutup telepon, meski mungkin belum 100% mengerti.



3 comments:

  1. apa rata2 gitu ya mak,ibu kosku juga gitu...pas anaknya kecil aman2 aja ditinggal,pas udah gedean suka ngerengek hehehe
    salam kenal mak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hai emak ketje..hihi makasih udah mampir, iya mungkin emng udah ngerti kali ya mak, jd makin gede malah makin rewel :(

      salam kenal jugaa

      Delete